Buat lo yang baru terjun ke dunia trading, pasti sering dengar istilah support dan resistance. Tapi sebenarnya, apa sih maksudnya? Simpelnya, ini kayak lantai dan langit-langit harga yang bikin harga aset susah banget nembus.
Lantai Harga alias Support: Zona Nyaman Buat Pembeli
Support itu kayak lantai yang bikin harga aset susah turun lebih jauh. Di zona ini, biasanya para pembeli ngerasa harganya udah murah banget, jadi pada borong deh. Makanya, harga aset sering memantul naik di area support.
Langit-Langit Harga alias Resistance: Mimpi Buruk Buat Penjual
Nah, kalau resistance itu kebalikannya. Ini kayak langit-langit yang bikin harga susah naik lebih tinggi. Di sini, para penjual ngerasa harganya udah kemahalan, jadi pada jual deh. Jadinya, harga aset sering mental turun di area resistance.
Support Resistance Bukan Garis Lurus, Bro!
Tapi inget, support dan resistance itu bukan garis lurus yang kaku. Ini lebih kayak area abu-abu gitu. Kadang harga bisa nembus sedikit, tapi akhirnya mental lagi. Makanya, penting banget buat perhatiin area-area ini biar lo bisa prediksi pergerakan harga selanjutnya.
Contoh Kasus: Breakout dan Breakdown
Misalnya, kalau harga berhasil nembus resistance, itu namanya breakout. Biasanya ini jadi sinyal buat harga naik lebih tinggi lagi. Sebaliknya, kalau harga nembus support, itu namanya breakdown. Ini sinyal buat harga turun lebih dalam lagi.
Intinya, support dan resistance itu kayak kompas buat para trader. Dengan ngerti konsep ini, lo bisa lebih jago prediksi pergerakan harga dan bikin keputusan trading yang lebih mantap.
Jadi, buat lo yang masih newbie, jangan takut buat belajar tentang support dan resistance. Ini bakal jadi senjata rahasia lo buat menaklukkan pasar trading!
