Mantan Presiden AS Menyatakan Penentangan Keras terhadap Mata Uang Digital Bank Sentral
Dalam sebuah acara kampanye baru-baru ini, mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, membuat pernyataan tegas mengenai penolakannya terhadap pembentukan Central Bank Digital Currency (CBDC). Trump mengungkapkan kekhawatirannya terkait potensi pelanggaran kebebasan individu yang dapat ditimbulkan oleh CBDC, menyelaraskan dirinya dengan kritik lain terhadap teknologi finansial yang sedang berkembang ini.
Dalam pidato publiknya, Trump menekankan tekadnya untuk mencegah pembentukan CBDC. “Saya akan menjaga Elizabeth Warren dan antek-anteknya menjauh dari Bitcoin Anda, dan saya tidak akan pernah mengizinkan pembuatan Central Bank Digital Currency (CBDC),” tegas Trump. Sikap Trump terhadap CBDC ini sejalan dengan pernyataan Gubernur Florida, Ron DeSantis, dan menambah suara Trump ke dalam kelompok skeptis CBDC yang semakin banyak di arena politik.
JUST IN: 🇺🇸 Donald Trump says "I will keep Elizabeth Warren and her goons away from your #Bitcoin
— Watcher.Guru (@WatcherGuru) May 26, 2024
And I will never allow the creation of a Central Bank Digital Currency (CBDC)" pic.twitter.com/fq9MZsVmS2
Laporan dari Bank of America pada bulan November juga menunjukkan keraguan mengenai penerbitan dolar digital AS oleh Federal Reserve dalam waktu dekat. Dalam pidato kampanyenya di Laconia, New Hampshire, pada bulan Januari, Trump juga menyuarakan penolakan terhadap mata uang digital yang diterbitkan oleh bank sentral.
Mantan Presiden Menjanjikan Dukungan untuk Crypto
Selain itu, Trump berjanji akan mendukung dominasi AS di ruang crypto, dengan mengatakan, “Saya akan memastikan masa depan crypto dan Bitcoin akan dibuat di AS… Saya akan mendukung hak untuk menyimpan sendiri bagi 50 juta pemegang crypto di negara ini.”
Menariknya, meskipun sebelumnya Trump sering mengkritik mata uang kripto, ia mengungkapkan kepemilikan lebih dari $2,5 juta dalam Ether pada Agustus 2023. Selain itu, kampanye presidennya mengumumkan rencana untuk menerima donasi cryptocurrency guna menggerakkan “tentara crypto” menjelang Hari Pemilihan.