Pada hari Selasa, 10 Januari 2024, akun Twitter resmi SEC (Securities and Exchange Commission) Amerika Serikat memposting cuitan yang menyatakan bahwa SEC telah menyetujui ETF Bitcoin untuk diperdagangkan di bursa sekuritas nasional.
Cuitan tersebut sontak membuat harga Bitcoin melonjak hingga mencapai $47.893, naik hampir $1.000 dari sebelum pengumuman. Namun, setelah berita tersebut terbukti bohong, harga Bitcoin langsung anjlok hingga di bawah $44.000.
JUST IN: CNBC falsely claims X was hacked and the SEC was not hacked. pic.twitter.com/mo4gzJdf4A
— Watcher.Guru (@WatcherGuru) January 10, 2024
Ketua SEC, Gary Gensler, kemudian mengklarifikasi bahwa tidak ada ETF Bitcoin yang telah disetujui. Ia mengatakan bahwa akun Twitter SEC telah diretas dan cuitan tersebut tidak sah.
Namun, banyak yang meragukan pernyataan tersebut. Mereka berpendapat bahwa tidak mungkin lembaga terpercaya sekelas SEC bisa diretas dengan mudah. Selain itu, cuitan tersebut sangat tepat waktu, yaitu pada saat SEC sedang mempertimbangkan untuk menyetujui ETF Bitcoin.
Cuitan Persetujuan ETF Bitcoin Picu Lonjakan Harga
Kemungkinan besar, SEC berusaha untuk memanipulasi harga Bitcoin dengan mengumumkan persetujuan ETF Bitcoin. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan investor terhadap Bitcoin dan mendorong harga Bitcoin naik.
Setelah harga Bitcoin naik, SEC kemudian mengklarifikasi bahwa pengumuman tersebut palsu. Hal ini menyebabkan harga Bitcoin anjlok kembali.
Elon Musk Selidiki Kasus Manipulasi Harga, SEC Dalang?
Tindakan SEC ini dinilai sebagai bentuk manipulasi pasar yang tidak adil. Hal ini dapat merugikan investor yang telah membeli Bitcoin dengan harga tinggi.
Kasus manipulasi harga Bitcoin ini telah menimbulkan kegaduhan di pasar kripto. Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, juga sedang menyelidiki kasus ini.
Elon Musk mengatakan bahwa ia akan mengambil tindakan hukum jika terbukti SEC terlibat dalam manipulasi harga Bitcoin.